APENSO INDONESIA

header ads

Hargai Orang Lain Agar Kesuksesan Menghampiri Kita

Opini:

“ Hargai Orang Lain Agar Kesuksesan Menghampiri Kita “
Oleh: H. Banu Atmoko
Guru
SAHABAT APENSO INDONESIA

Dalam kehidupan keseharian, kita menyaksikan betapa hukum tabur dan tuai terus berlangsung dari waktu ke waktu. Bila kita tidak pernah menyapa tetangga, maka jangan harap tetangga akan menyapa kita. Bila kita tidak pernah berkunjung ke tetangga, maka dapat dipastikan tetangga juga tidak akan mengunjungi rumah kita. 

Setiap pagi, ketika kami keluar rumah, selalu mendapatkan sapaan dari para tetangga, termasuk Tukang Batu yang lagi bekerja membangun rumah di samping kediaman kami.  Walaupun sapaan mereka dari hari kehari sama yakni "Good morning. How are you today ?" tapi kami senang, karena merasa dihargai.

Coba bayangkan seandainya ketika kita keluar rumah, tetangga kiri kanan, pura pura tidak melihat kita dan sama sekali tidak ada yang menyapa kita? Kita mungkin tidak termasuk orang yang "gila hormat", tapi sebagai orang waras,setiap orang senang bila dihargai. 

Passwordnya, sangat sederhana:"Bila ingin dihargai, maka hargailah orang lain" Dalam kalimat lain "jangan lakukan hal hal yang kita tidak suka kepada orang lain". Mulailah dengan menghargai orang lain, maka orang akan menghargai diri kita.

Jangan lupa, hukum tabur dan tuai bersifat universal dan lintas sektor. Kondisi semacam ini, bukan hanya dapat disaksikan atau dirasakan dalam kehidupan sehari hari, tapi juga dalam pergaulan kita di dunia maya. 

Mungkin kita merasa diri paling hebat dan paling piawai dalam  hal tulis menulis, sehingga merasa tidak perlu lagi berkunjung ke tulisan orang lain. Maka, akibatnya secara langsung dapat dibuktikan, yakni tulisan kita akan sepi dari kunjungan, walaupun hanya sebatas klik "menarik" Untuk membuktikan, tidak perlu teori panjang lebar dan juga tidak usah bersusah payah berselancar di google. Cukup membaca salah satu tulisan yang mungkin banyak pembacanya,tapi sepi dari kunjungan. Mengapa? Karena saling menghargai, bukan hanya berlaku dalam berinteraksi dalam lingkungan di dunia nyata, tapi juga berlaku dalam berinteraksi di dunia maya.

Apa Yang Diharapkan Dalam Dunia Tulis Menulis ? Ada banyak alasan dan setiap orang tentu punya hak untuk menentukan alasan mengapa ikut terjun dalam dunia tulis menulis. Boleh jadi untuk mencegah kepikunan, mengisi waktu dan tentu tak terlepas dari menjalin hubungan persahabatan dengan sesama  Penulis dan pembaca.

Bila kita menulis hanya untuk mempertontonkan kepiawaian dalam hal tulis menulis, tanpa merasa perlu menghargai orang lain, maka akibatnya, tulisan kita mungkin saja masuk ke Headline, tapi akan sepi dari kunjungan.

Tulisan ini hanya merupakan pendapat pribadi dan bukan hasil dari kajian seorang ilmuan Sukses adalah kemampuan untuk menjalani hidup Anda sesuai dengan keinginan Anda, melakukan apa yang yang paling dinikmati, dikelilingi oleh orang-orang Anda senangi dan hormati.

Kebanyakan orang yang menganggap pengertian sukses sebagai pada saat kita wisuda, pada saat naik jabatan, atau pada saat menerima penobatan sebagai orang teladan, orang terpandai atau sejenisnya. Sukses bukan dalam pengertian seperti itu.
Sukses itu bukan suatu tujuan akhir dengan kualitas seadanya dan menghalalkan segala cara untuk mencapainya, tetapi sebagai suatu proses yang harus di lakukan setahap demi setahap, dan hari demi hari , bahkan menit demi menit itulah menurut pandangan saya.

Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa kesuksesan dipandang dari seberapa besar materi yang ia punya atau yang ia miliki, atau kepintaran atau hard skillss apa yang dia punya untuk mencapai kata sukses.

Untuk menjadi sukses kita bisa mlai dengan hal-hal kecil yang kita mampu lakukan. Saya akan memberikan sebuah contoh yang sangat sering terjadi. Misalnya, seseorang yang kurang pandai di bidang tertentu saja , walaupun ia kurang menguasai suatu materi tertentu tetapi setiap ujian di bidang yang dia kurang kuasai dia selalu percaya pada kemampuan diri sendiri dan percaya pada tuhan yang selalu memberikan terang dan ia akhirnya lulus tetapi hanya mendapat nilai C dan ada seseorang yang mendapa nilai A yang menjadikanya dia menjadi panutan dan banyak menerima pujian dri orang – orang sekitarnya termasuk dosen tetapi dalam ujian dia telah berbuat bbrapa kecurangan agar  bisa  menerima nilai A tersebut.

Pertanyaanya apakah orng yg mendapat nilai A itu lebih sukses? Menurut pandangan saya tidak, Mungkin anak yang mendaapat nilai A lebih sukses dri anak yang mendapat C karena mendapat nilai yang lebih baik dan banyak mendapat pujian tetapi ia hanya akan menerima kesuksesan dalam arti palsu, Arti kesuksesan yang sebenarnya bias kita lihat dari orng yg mendapat nilai C dikarenakan telah berusaha maksimal dengan kemampuan dirinya sendiri dan itu menjadikanya sebagai orang yang sukses walaupun nilainya hanya C, tetapi kita bisa melihat proses pembelajaranya setahap demi setahap untk mendapatkan nilai C trsebut.

Saya pun yakin Anak yang mendapat nilai C tersebut akan lebih besar kemungkinan mencapai kesuksesan yang sesungguhnya, karena anak yang mendapat nilai c selalu percaya dengan kemampuannya sendiri, dan selalu berpegang teguh pada firman tuhan untk berbuat jujur dalam mengerjakan sesuatu. Di dunia yang lebih luas atau dunia kerja di masa yang akan datang kejujuran dan berpegang teguh menolak godaan iblis akan lebih bsa diandalkan dari pada orng yang mengandalkan segala cara untk mendapatkan sesuatu yang diinginkan bahkan cara yang salah yang membohongi dirinya sendiri khususnya Tuhan. (Ba)



Posting Komentar

0 Komentar