APENSO INDONESIA

header ads

BASMI CORONA BUKAN LOCKDOWN

BASMI CORONA BUKAN LOCKDOWN
Oleh: Gempur Santoso


Hampir semua orang takut wafat. Wajar. Di Indonesia hampir semua siap "memerangi" virus corona alias covid-19 alias virus wuhan.

Kompas.com (30/3/20) memberi rincian terkait corona,  1.107 orang menjalani perawatan, 114 orang meninggal dunia, dan 64 orang sembuh.

Menyikapi itu, ada gubernur menghimbau. Walikota melarang, Bupati menertibkan. Kampus dan instansi kuliah/kerja jarak jauh. Jarak antri harus minimal satu meter.

Bahkan ada penduduk kampung, melarang mobil/motor lewat daerah setempat. Ada yang nyebut "over action".

Padahal, Presiden melarang lockdown. Dan, kebijakan lockdown hanya ada di Pemerintah Pusat. Kebijakan ini tidak boleh diambil alih oleh Pemerintah Dareah.

Kalau kita lihat berita dan video. Lockdown Malaysia. Penduduk ditembaki yang tidak mematikan. Disuruh pulang.  Kalau menentang, akan didenda RP 3,5 juta.

Di India. Yang lewat (kluyuran) di jalan. Akan digebuk dengan batang. Kakinya, tangannya, atau punggung - pinggang. Lari tinggal  glanggang.
Bahkan, tenaga luar India diharapkan pulang. Akhirnya berbondong-bodong pulang. Jadi keramaian di jalan, kapal, dan lain lain.

Beberapa negara lain memberlakukan lockdown. Artinya lockdown : menutup wilayah itu dari orang masuk dan keluar. Tertutup. Terisolasi.

Dampak lockdown : makin lama kekurangan pangan. Apalagi yang kerja harian, akan kekurangan uang juga. Lockdown terus-terusan, akan kekurangan uang dan pangan.

Ada yang yakin, di-lockdown dianggap tidak penting. Bisa jadi banyak yang wafat nantinya, akibat kelaparan. Bisa bisa kematian bukan karena virus corona. Tapi karena kelaparan.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia baik hati. Menghadapi virus corona adalah : secara administrasi (penataan), minumlah obat herbal empon-empon, manas di sinar matahari pagi, masker beli atau buat sendiri.

Juga disediakan rumah sakit, alat deteksi corona, vaksin untuk corona, dan lain lain. Semua sudah disiapkan.

Di negeri ini, tanpa lockdown makanan tetap ada. Semua tetap ada. Kehidupan tetap ada.

Lockdown adalah menutup wilayah. Menutup wilayah dan jalan sama dengan menutup rejeki.
(GeSa)


Posting Komentar

0 Komentar