APENSO INDONESIA

header ads

SEJARAH DAN MASA DEPAN

SEJARAH DAN MASA DEPAN


Oleh : Daniel Mohammad Rosyid
Guru Besar ITS Surabaya



   Saat banyak sekolah kosong dan guru sibuk mendaring, beredar kabar bahwa dalam rangka penyederhanaan kurikulum karena pandemi, Mendikbud Nadiem Makarim bermaksud menjadikan pelajaran sejarah di sekolah sebagai mata pelajaran pilihan. Rencana ini langsung ditolak oleh Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah. Bagi Mendikbud ini mata pelajaran Sejarah termasuk mata pelajaran yang tidak penting. Kurikulum sederhana adalah kurikulum yang berfokus pada STEM, yaitu Science, Technology, Engineering and Mathematics. Sejarah, juga seni, tidak termasuk di dalam STEM ini. 

   Penyederhanaan kurikulum ini membuka niat pemerintah yang sejak awal memang bermaksud untuk mengerdilkan persekolahan menjadi sekedar instrumen teknokratik penyiapan tenagakerja trampil yang dibutuhkan investasi, terutama investasi asing. STEM adalah pembentuk semua kompetensi untuk menjalankan mesin-mesin pabrik. Suatu ketika nanti, kompetensi berbasis STEM ini dapat sepenuhnya diambil alih oleh robot yang bekerja dengan kecerdasan buatan. Seperti robot, buruh berkecerdasan palsu akan mudah diprogram untuk kepentingan tertentu, termasuk kepentingan penguasa bersama pemilik modal. Persekolahan massal adalah proyek pemburuhan masyarakat

   Segera perlu diingat bahwa tujuan pendidikan nasional sebagai amanat Pembukaan UUD 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun melalui persekolahan massal ini, sejak akhir 1960-an hingga hari ini, pendidikan oleh Pemerintah dengan diam-diam tapi terstruktur, sistemik, dan masif justru dibelokkan untuk mendungukan kehidupan bangsa. Orang boleh terkesima dengan istilah artificial intelligence dalam internet of things, tapi kita mesti cukup waspada bahwa aplikasi AI dan IoT dalam pendidikan dapat dipakai sebagai instrumen pendunguan massal. Manusia dungu adalah manusia dengan kecerdasan buatan

   Segera perlu dicermati bahwa Ki Hadjar telah mewasiyatkan bahwa, tugas pokok pendidikan adalah membangun jiwa merdeka atau jiwa bertauhid yaitu jiwa yang tidak sudi menghamba kecuali kepada Allah al Khaaliq pencipta alam semesta. Dalam praktek pendidikan, membangun jiwa merdeka ini dilakukan dengan menguatkan Aku setiap peserta didik. Pendidikan sebagai proses adalah menumbuhkembangkan Aku yang jujur, amanah, kreatif, dan peduli melalui perluasan kesempatan praktek, berbicara, membaca dan menulis. Hanya dengan Aku yang bertumbuh sehat inilah pendidikan akan menghasilkan pribadi cerdas yang sanggup mengambil keputusan sebagai wujud kemampuannya memikul tanggung jawab. Kemerdekaan adalah kesempatan emas untuk mengambil tanggung jawab. Sedangkan robot hanya bekerja berdasarkan perintah, tidak pernah merdeka, sehingga tidak bisa bertanggungjawab. 

   Setiap bangsa senantiasa dalam proses menjadi in statu nascendi, tidak pernah berhenti menjadi fakta in actu. Sejarah adalah pemaknaan atas rekaman rangkaian peristiwa sampai detik terakhir sebelum sekarang bagaimana Aku mengambil keputusan dalam merespons berbagai tantangan yang dihadapi dalam ruang dan waktu. 

   Belajar adalah sebuah proses Aku memaknai pengalaman. Tanpa pengalaman, belajar tidak mungkin terjadi. Sementara itu, pengalaman tidak bisa didefinisikan tanpa ruang dan waktu. Siapa Aku akan ditentukan oleh rangkaian peristiwa pengambilan keputusan Aku dalam ruang dan waktu itu. Jika sejarahku adalah kompleks pengalamanku, maka Indonesia adalah sebuah proses belajar sebagai upaya memaknai kompleks pengalaman kolektif di ruang Nusantara.  

   Sejarah bangsa sebagai Aku kolektif membentuk jati diri bangsa itu. Bagi sebuah bangsa, mengabaikan sejarahnya sendiri dengan demikian menghancurkan kapasitasnya untuk belajar untuk menyongsong masa depan. Bangsa yang tidak memiliki sejarah tidak mungkin memiliki masa depan. Pada saat banyak sekolah terpaksa menjadi gudang dan guru menjadi satpam selama pandemi ini, mengabaikan sejarah akan menjadikan sekolah museum dan guru dinosaurus. 

Rosyid College of Arts,
Gunung Anyar, 24/9/2020






Posting Komentar

0 Komentar