APENSO INDONESIA

header ads

BUTUH KUNCI HIDUP

BUTUH KUNCI HIDUP

(Gambar Ilustrasi)

Oleh: apensoindonesia.com


Tampak tak risau. Tampak tak gelisah. Banyak seperti itu. Kalau ikut pepatah Jawa "yen isih isok gremayah isih osok mangan" (kalau masih bisa melakukan berguna sesama masih mendapat rejeki).

Salah satu cerita : 

Bapaknya dulu jadi tukang. Lama-lama ketinggalan dengan teknologi dan kehadiran tukang muda. Beralih profesi menanam sayur.

Suatu saat. Kemampuan tukang muncul. Kebutuhan pribadi keluarga. Cari kayu bekas. Untuk gawang atau apa saja. Nukang, di halaman rumahnya. Membuat ruangan kecil. 

Ternyata membuat toko kecil untuk jualan. Pracangan. Diberikan anaknya. Anak ragil perempuan. Berputra dua anak alias cucunya. Cucu-cucu masih kecil.

Jadilah bangunan kecil. Untuk jualan pracangan. Laris. Jualan untuk keperluan ibu-ibu, belanja bahan makanan. Untuk memasak sehari-hari.

Setelah itu. Tak lama. Bapak atau ayahnya itu wafat. Tua. Istrinya sudah lebih dahulu wafat. 

Meninggalkan toko pracangan. Untuk putrinya. Buka mulai subuh. Ramai ibu-ibu belanja. Hampir semua pembeli berjalan kaki. Ibu-ibu di kampung sekeliling ini. Salain belanja. Juga menjadi sehat. Menghirup udara segar sekaligus gerak jalan pagi.

Tampak, toko pracangan itu sebagai sumber pencaharian. Betapa semangat dan bahagia bersama keluarga. Di toko kecil itu pun menghasilan. Melangsungkan kehidupan ini.

Skenario Yang Maha Kuasa. Kita tak tahu. Setelah membuat toko pracangan. Diberikan anak perempuannya. Terus ditinggal. Wafat. Atas panggilan Tuhan.

Rahasia Yang Maha Kuasa. Semoga ayah itu diampuni segala dosa. Ditempatkan di SurgaNya.

Memang Yang Maha Pencipta "menciptakan manusia dengan segala kebutuhannya". Ternyata kunci hidup adalah : kebutuhan. 

Ciptakan "kebutuhan" hidup untuk menghidupkan sekeluarga pula untuk yang lain. Termasuk butuh dekat ke Tuhan. Bukan sekadar keinginan.

Salam sehat untuk semua...aamiin yra.

(GeSa)




Posting Komentar

0 Komentar