APENSO INDONESIA

header ads

DISKUSI SAAT USWAH - ILMU AGAMA DAN ILMU UMUM

DISKUSI SAAT USWAH - ILMU AGAMA DAN ILMU UMUM

Oleh: Gempur Santoso


Uswah sudah sekitar tiga hari di Madinah. Perkumpulan ADRI (Ahli dan Dosen Republik Indonesia) ada kegiatan diskusi dan temu wicara dengan mahasiswa. 

Para mahasiswa hadir atas prakarsa ketua perkumpulan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ada di Madinah.

Diskusi dan temu wicara itu berlangsung di Hotel (maktab) para jemaah. Di sebagian/separuh ruang makan. Ruangan cukup luas, walau agak berdesakan. Penataan antara kursi meja agak mepet. Kok tidak diadakan di kampus? Karena terkait prosedural.

Suasana Diskusi dan Temu Wicara

Tidak kurang dari 40 mahasiswa hadir. Wakil Konjen Indonesia di Jedah (doktor Windratno) juga hadir. Petinggi Adri Prof. Supari Muslim, selalu ketua pembina ADRI menyambut dengan hangat. Amirul Umroh Prof. Supli Rahim pun menghangatkan suasana. Dia berbicara sekitar global farming.


Mewakili Konjen di Jedah Dr. Windratno (foto kanan), dan Ketua Pelaksana Prof. Paisal Halim

Tak ketinggalan ketua pelaksana Uswah Prof. Paisal Halim juga menghabiskan waktu berbicara tentang "menjadi sukses". Dan, beberapa doktor serta profesor lainnya ikut berbicara. Terlarut dalam diskusi dan temu wicara itu.


Ketua Pembina ADRI Prof. Supari Muslim (pakai peci hitam)

Amirul Umroh Prof. Supli Rahim (pakai peci putih)


Terdapat pertanyaan menggelitik dari salah satu mahasiswa. Saat itu pun belum sempat dijawabnya secara rinci. Sebab saking semangatnya pertemuan itu.

Pertanyaan salah satu mahasiswa itu: apakah kaitannya belajar ilmu agama Islam (karena di perguruan beliau semua program studinya terkait agama Islam) dengan belajar ilmu umum?.

Barangkali ilmu umum yang dimaksud adalah kebenaran empiris. Bukan kebenaran mutlak. 

Kebenaran empiris adalah kebenaran di planet bumi. Biasanya didapat dengan penelitian. Hasilnya adalah kebenaran empiris. Ilmu empiris.

Kebenaran empiris: gabungan dari masuk akal, metodis (metodologis), dan faktual/nyata.

Tentu kita yakin bahwa kebenaran mutlak hanya ada pada Allah SWT.

Kebenaran di planet bumi tidak sama dengan kebenaran di alam planet lainnya.

Tetapi, kita saat ini berada di alam planet bumi. Belum sampai ke alam lainnya. Maka, agar sukses dalam mengarungi kehidupan di alam planet bumi, tentu harus banyak tahu kebenaran empiris.

Semua itu, untuk mengetahui kebenaran di masing masing-alam. Haruslah berilmu. Ilmu agama pun ilmu umum. Juga ilmu lainnya.

Sebagai mana firman Allah SWT yang artinya "Allah SWT akan meningkatkan derajat manusia karena ilmunya". Tentu saja diperlukan ilmu positif, apa saja. Bukan ilmu hitam. Juga ilmu itu diperoleh dari tempat (kampus), tempat apa saja.

Salam sehat untuk semua dan semoga kita selamat di dunia dan akhirat...aamiin yra.

(GeSa)







Posting Komentar

0 Komentar