APENSO INDONESIA

header ads

KAMPUS DIBIAYAI HASIL INDUSTRINYA BESAR, KAPAN?

KAMPUS DIBIAYAI HASIL INDUSTRINYA BESAR, KAPAN?


Oleh: Gempur Santoso
(Gubes Umaha Sidoarjo)


Terbentuknya perguruan tinggi (perti) di Indonesia itu memiliki sejarah berbeda dan bermacam-macam. Baik PTN (perguruan tinggi negeri) maupun PTS (perguruan tinggi swasta).

Berbagai macam itu. Ditinjau dari modal, kita pilah menjadi dua macam/jenis.

1. Modal idealis 

2. Modal dana (mendanai/membiayai).

Perti Modal Idealis 

Idealis bisa disebut "kebaikan". Dahulu, rata-rata perti didirikan bersama se-ide untuk membuat wahana kampus demi kebaikan. Salah satu kebaikan itu adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa".

Dapat dikatakan dengan semangat joeang (juang). Agar tercipta kampus. Pinjam gedung apapun. Kadang, sewa gedung, murah, urunan. Ada pula yang mencari "wakaf". Dan lain-lain. Yang penting secara formil Syah. Bisa terjadi proses belajar mengajar.

Teman saya. Senior saya. Guru saya. Mengatakan bahwa dulu mendirikan kampus itu "modal dengkul". Artinya modal semangat. Duwit minim. Yang penting "dengkul" kaki ini terus bergerak, berusaha, dan ikhtiar.

Kini, beberapa kampus itu. Ada yang eksis, ada yang terjual (dijual), ganti nama, ada pula yang menjadi "pencaharian" dibalik aturan nirlaba, dan lain-lain.

Perti Dimodali (Modal Dana)

Setelah itu. Ada yang membuat kampus PTS dimodali. Ada pula didirikan kampus PTN dimodali, utamanya menambah jumlah kampus di luar Jawa.

Dari radio yang saya dengar. Sebuah PTS. Tampak kampus itu, banyak kaum "the have" kuliah di situ. Para mahasiswa saat magang, langsung ke industri/pabrik "bonafide" di luar negeri. Akan dicetak sesuai bidang/minat masing-masing. Bisa mengerjakan. Bisa melakukan.

PTS yang dimodali ini dibangun dan didirikan oleh pengusaha besar. Memiliki beberapa usaha/pabrik. Sudah mampu dalam keuangan. Barangkali melimpah. Pengusaha besar itu, membangun/mendirikan PTS.

Refleksi Kampus 

Saya yakin. Mendirikan kampus atau lembaga pendidikan. Maksud utama "mencerdaskan kehidupan bangsa".

Sampai saat ini, kampus sebagai lembaga pendidikan nirlaba. Artinya kampus bukan lembaga bisnis profit, tetapi pendapatan kampus untuk membiayai proses pendidikan. Mencerdaskan bangsa Indonesia.

Saya pernah ke Jepang, masuk kampus Maijo University. Kampus swasta teknik. Ternyata kampus itu didirikan lebih seratus tahun yang lalu. Foto pendirinya ada. Diagungkan.

Pendirinya adalah seseorang yang sebelumnya telah mendirikan perusahaan/pabrik besar. Kemudian mendirikan kampus. Bahkan pabriknya masih ada. Menjadi modern. Saat ini produknya juga ada (dipasarkan) di Indonesia.

Saat itu pula, mendapat cerita, ada seorang profesor menemukan jenis ikan yang bergizi tinggi di dunia. Langsung profesor itu didirikan pabrik ikan tertentu itu (semacam ikan kaleng). Sebagai konsultan. Diumumkan, agar rakyat Jepang mengonsumsi ikan tinggi gizi (protein tinggi), biar pertumbuhannya otak rakyat Jepang cerdas.

Di Indonesia. Banyak ikon wolrd university - kampus kelas dunia. Ingin mendunia. Apakah itu akan cepat dapat tercapai. Jelas masalah equipment, human resources, dan pendanaan harus sudah selesai. 

Untuk mencapai itu. Kampus tidak lagi mengalami ketergantungan jumlah mahasiswa. Utamanya PTS. Sebaiknya kampus pun memiliki/dimiliki pengusaha besar.

Usaha/pabrik besar pemilik kampus swasta utamanya. Mendunia. Sebagai diversifikasi usaha. Hasilnya sebagian untuk membiayai proses mencerdaskan peserta didik. Juga, para mahasiswa sebagian juga dapat magang di pabrik/usahanya. Bahkan lulusannya sebagai resources pengembangan usaha/pabrik. Kapan? Semoga ada orang berjiwa besar dan tajir (suka beramal).

Saat ini banyak temuan dari kampus pun tak ada pengusaha memproduksinya. Tak maksimal. Mungkin belum ada regulasi, menjadi program nasional. Sebagai sumber pendapatan.

Semoga kampus bisa mandiri-nyaman-mampu menemukan ilmu. Dan, kita selalu sehat lahir batin...aamiin yra.

(GeSa)










Posting Komentar

0 Komentar