APENSO INDONESIA

header ads

SISTEM PENDIDIKAN IDEALIS ATAU NIRLABA - PROFIT MALU MALU

SISTEM PENDIDIKAN IDEALIS ATAU NIRLABA - PROFIT MALU MALU


Oleh: Gempur Santoso


Secara hakiki (inti dan sederhana), ada guru ada murid, bisa dilakukan proses belajar mengajar (PBM). Dimanapun. Menggunakan alat belajar, itu relatif. Bisa saja alat belajar menggunakan apapun (utility) yang penting alat belajar memudahkan murid menerima materi ilmu dalam proses belajar.

Saat ini, disebut modern.  Tampaknya membuat (membentuk) pasar untuk membuat kebutuhan ketergantungan. Termasuk dalam pendidikan proses belajar mengajar.

Misal, harus membeli produk handphone. Bisa juga membeli produk laptop. Dan harus membeli paket pulsa internet. Peralatan harus ada. Karena model belajar mengajarnya menggunakan online daring (dalam jejaring). Terjadi proses PBM tergantung pada peralatan PBM.

Katakan tidak daring alias offline (tatap muka). Proses belajar mengajar menggunakan elektronik audio visual. Maka perlu alat (produk) laptop, over heat projector (OHP) dan aliran arus listrik. Bila tidak ada peralatan itu, proses belajar mengajar itu tidak akan terjadi.

Diciptakan ketergantungan pada alat dulu. Baru memproduksi alat untuk dipasarkan. Memang menjadi mudah atau memudahkan. Tidak lagi menyimpan memori dalam otak. Memori otak pun terbatas. Kadang lupa. Tetapi sekali memikirkan, kemudian disimpan pada memori laptop. Bisa juga memori flashdisc.

Alat memang membuat peningkatan jangkauan lebih luas. Membuat lebih banyak pengetahuan yang diketahui. Juga memudahkan untuk melakukan.

Penjualan produk itu sudah urusan perusahan yang memproduksi produk. Bisnis. Sistem pemasaran, dibuat orang butuh dulu, itu bisa disebut pasar yang dibuat.

Saat ini, pro-kontra, sistem pendidikan akan dirubah. 

Perubahan sistem pendidikan. Sebetulnya pendidikan itu ditujukan untuk manusia. Sebab yang dididik adalah manusia (murid). 

Kalau yang dididik manusia. Maka harus tahu manusia itu terdiri dari apa?. Jelas bahwa manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Maka jasmani dan rohani manusia itu yang harus dididik agar berkualitas.

Kualitas jasmani dan rohani manusia itu yang bagaimana? Yakni menjadi cerdas, dan rohaninya menjadi orang yang beriman, bertaqwa. Mungkin ada tambahan menjadi manusia cinta bangsa dan tanah airnya, dasar negaranya, sistem yang dianut tata negaranya misal menganut demokrasi.

Pada pendidikan di negeri ini. Pendekatan menjadikan murid menjadi cerdas, mengikuti paham: kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sistem pendidikan utama itu ditujukan untuk murid agar berkualitas utuh jasmani rohani atau lahir batin. Selebihnya urusan pengelolaan administrasi. Sangat mungkin juga akan ada urusan lebih tetang materiil keuntungan atau profit.

Perlukah sistim pendidikan mengatur profit? Jawabannya ada pada manusia masing masing, semua. Itu termasuk mengukur (njajaki) pola pikir kita apa sudah materialistik atau apa masih idealis. 

Tampaknya tak banyak orang suka idealis. Tak tahu, yang idealis semakin banyak atau malah semakin menurun jumlahnya. Dulu malu malu, pakai istilah nirlaba.

Semoga kita selalu sehat lahir batin...aamiin yra.

(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar