APENSO INDONESIA

header ads

KAYU JATI BEKAS, KAYU JATI LAMA

KAYU JATI BEKAS, KAYU JATI LAMA


Oleh : Bagas Kurnia Putra



Kita sudah banyak mengenal pengelolaan limbah barang bekas atau yang disebut RECYCLE.
Mengolah barang-barang yang sudah tidak terpakai/terbuang untuk dijadikan barang baru.

Kegiatan untuk mengolah limbah/barang bekas biasa dilakukan sendiri atau bisa juga dilakukan secara bersama-sama dengan banyak orang.

Dalam hal ini limbah atau barang bekas berupa kayu jati lama berupa bongkaran rumah lama, meubel lama yang telah tidak terpakai bisa kita kelola menjadi barang baru yang selain berfungsi juga mempunyai nilai artistik sebagai pengisi ruangan. 

Sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan masyarakat Eropa masih menggunakan kayu jati sebagai media/bahan pembuatan meubel maupun barang-barang fungsi lainnya.



Seperti kita ketahui untuk saat ini keberadaan kayu jati baik itu hutan jati (milik perhutani) maupun pohon jati kampung (istilah pohon jati yang ditanam sendiri oleh rakyat dipekarangan) semakin langka.



Idealnya pohon jati yang bagus serta siap tebang adalah yang berukuran besar serta berumur puluhan bahkan ratusan tahun agar kwalitasnya baik. 

Untuk sekarang memang kayu jati sudah dibudidayakan yaitu jenis jati emas yang untuk masa panennya hanya memerlukan waktu kurang lebih hanya 6 tahunan . Namun untuk kwalitas pohon jati emas masih jauh lebih bagus jati lama.

Dengan fenomena seperti di atas tentunya kayu jati lama masih menjadi primadona sebagai bahan pembuatan meubel atau barang fungsi lainnya. Tak heran juga sebagian besar kolektor juga memburu barang-barang yang terbuat dari kayu jati lama sebagai koleksinya yang prestisius.

Saat ini untuk mendapatkan kayu jati lama memang agak sulit, namun kita masih bisa mendapatkannya dari bongkaran rumah lama yang akan dibangun menjadi bangunan baru dari bekas meubel lama yang sudah tidak terpakai atau rusak, dll.



Limbah kayu jati lama tersebut bisa kita kelola untuk dijadikan barang baru yang berfungsi juga lebih bernilai tinggi. Langkah awal kita bersihkan seperti sisa paku, skrup yang menempel pada kayu tersebut. Selanjutnya membersihkan cat, politur pada kayu tersebut menggunakan pengelupas cat atau disebut remover yang bisa dibeli di toko bangunan terdekat. 





Setelah bahan kayu jati lama yang ada menjadi bersih, berikutnya kita siapkan rencana bentuk yang akan kita buat sesuai dengan volume bahan yang tersedia agar didalam proses pengerjaannya nanti tidak kekurangan atau kelebihan bahan kayu jati lama. Untuk lebih efektifnya kita siapkan desain barang yang akan kita buat sebagai contoh sebuah lemari pakaian, meja tamu, meja kredensa, dll.



Demikian juga sisa-sisa potongan kayu yang berukuran kecil masih bisa kita manfaatkan sebagai hiasan meja seperti asbak atau vas bunga tilandsia (bunga angin tanpa media).

Jadi banyak sekali limbah kayu jati lama yang bisa kita manfaatkan untuk dikelola menjadi barang baru yang berfungsi ditengah kehidupan masyarakat dengan sedikit sentuhan kreatifitas tentunya benda/barang tersebut semakin mempunyai nilai artistik.

Dengan memanfaatkan limbah kayu jati lama maka jumlah sampah disekitar akan menjadi berkurang sekaligus menjaga ekosistem untuk keberlangsungan hidup organisme yang lain.







Posting Komentar

0 Komentar